MobilkuRental
– Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan ketika berkendara di jalan.
Bahkan seorang pengemudi dengan ketrampilan mengemudi yang baik tidak bisa
menjamin dirinya tidak terlibat dalam suatu kecelakaan. Hal itu karena mobil
lain juga bisa menjadi penyebab kecelakaan.
Oleh karena
itu, untuk mencegah kejadian tak terduga di jalan adalah bijaksana untuk
memperhatikan 10 panduan mengemudi cerdas yang juga dikenal sebagai defensive
driving.
1. Lakukan
pemeriksaan awal kendaraan sebelum melakukan engine start meliputi pengecekan
lampu indikator, kondisi bodi, tekanan angin ban, pemeriksaan bagian bawah
untuk mengecek kebocoran oli, termasuk minyak rem.
2. Berat
beban di mobil juga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Untuk itu ada
baiknya keluarkan barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Jika di mobil
terdapat roof rack dan tidak sedang digunakan sebaiknya dilepas. Namun, jika
Anda menggunakannya untuk membawa barang sebaiknya berkendara dengan kecepatan
rendah agar untuk menghindari barang bawaan terjatuh.
3. Pastikan
menggunakan sabuk pengaman (safety belt) dan jangan lupa mengencangkannya.
Karena dapat melindungi si pengguna dari cedera lebih berat saat terjadi
kecelakaan. Cara memakai safety belt dengan benar yaitu silangkan safety belt
dari tulang bahu ke pinggul sebab kedua tulang tersebut paling kokoh di tubuh
manusia. "Umumnya orang menggunakan safety belt dengan alasan untuk menghindari
sanksi tilang dari petugas polisi. Padahal, peranti ini sangat penting,"
ungkap Bintarto Agung, Presiden Director merangkap Instruktor Indonesia
Defensive Driving Center.
4. Sesuaikan
posisi spion dalam dan samping sehingga pengemudi dapat melihat semua sudut
secara optimal. Pasalnya, setiap mobil pasti memiliki blind spot area (area
yang tidak terlihat pengemudi), sebaiknya lakukan head check atau menengokkan
kepala sesaat sebelum pindah jalur atau berputar.
5. Untuk
poin yang kelima ini menyangkut penguasaan setir. "Posisi yang ideal
memegang setir, posisikan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9 karena
aman, jika terjadi kecelakaan airbags (kantong udara) akan mengembang diantara
kedua tangan. Selain itu, dapat menyalakan tuas lampu belok maupun wiper dengan
jari bukan dengan tangan," tambah Bintarto.
6. Hilangkan
kebiasaan buruk saat mengemudi seperti merokok, menerima panggilan telepon,
makan, minum atau bahkan mengobrol. Karena bila dilakukan dapat mengganggu
konsentrasi mengemudi. Tapi, jika ingin melakukan hal tersebut, pengemudi
sebaiknya berhenti sejenak di tempat aman atau memastikan telepon selular Anda
terhubung dengan hands-free.
7. Saat
mengemudi dianjurkan untuk menjaga jarak aman. Pengemudi defensive selalu
menyediakan ruang antara mobil di depan, samping dan belakang. Dalam hal ini,
jangan mengikuti terlalu dekat sebab kita tidak pernah tahu apa yang akan
terjadi kemudian. Semakin banyak ruang semakin banyak waktu tersedia untuk
bereaksi. "Menjaga Jarak aman antara kendaraan saat beriringan adalah 3
detik," kata Bintarto.
8. Teknik
pengoperasian gigi transmisi. Walau mobil Anda sudah menerapkan teknologi yang
ramah bahan bakar ternyata tidak menjamin jika karakter berkendara kebanyakan
pengemudi masih buruk. Mesin dengan bahan bakar bensin rata-rata bekerja
optimal di putaran 2.000 - 2.500 rpm. Oleh karena itu, saat melakukan
perpindahan gigi sebaiknya lakukan pada jarak rpm 2.000 sampai 2.500 rpm.
9. Lalu,
terkait efisiensi bahan bakar. Ada baiknya memperhatikan momentum kendaraan.
Misalnya, ketika akan mendekati perempatan atau pertigaan lampu lalu lintas,
sebaiknya angkat kaki dari pedal gas lebih awal dan biarkan mobil meluncur
sebelum menginjak pedal rem. Hal ini diklaim mampu menghemat konsumsi bahan
bakar mobil Anda.
10.
Terakhir, matikan mesin mobil jika berhenti dan terdiam selama lebih dari 20
detik (tapi syaratnya mesin mobil harus dalam kondisi mudah start). Sebab,
mesin yang hidup dalam kondisi diam yang lama misal 3 menit sama halnya dengan
Anda melakukan perjalanan sejauh 1 km pada kecepatan konstan 50 km/jam. Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar